Pembangunan manusia seutuhnya adalah pembangunan yang ditinjau dari berbagai aspek, antara lain aspek fisik, mental dan sosial. Pembangunan fisik lebih dekat kaitannya dan sangat mudah diukur dengan melihat kehadiran bentuk fisik dari objek yang sedang dibangun. Sedangkan pembangunan mental atau rohani lebih sukar diukur secara kasat mata. Namun demikian pembangunan fisik harus selalu seimbang dengan pembangunan mentalnya.
Sebagai salah satu contoh aktifitas pembangunan fisik adalah dengan bermunculnya gedung-gedung pencakar langit dan kawasan-kawasan industri yang bertujuan untuk memfasilitasi dan mempercepat laju pertumbuhan yang bersifat fisik khususnya dalam hal perekonomian. Dengan demikian salah satu wujud ungkapan langkah nyata dalam kegiatan pembangunan mental spiritual yang sangat erat kaitannya dengan hal-hal yang bersifat keagamaan adalah tentunya juga dengan melakukan kegiatan pembangunan sarana dan prasarana sebagai media untuk mendukung setiap kegiatan keagamaan tersebut.
Salah satu contoh sarana tersebut adalah dengan adanya rumah ibadah. Membangun rumah ibadah yang sudah dilengkapi dengan prasarana yang sangat memadai merupakan harapan yang tidak mudah diraih namun juga bukan sesuatu hal yang mustahil untuk diwujudkan, apabila ada niat tulus ikhlas ataupun uluran tangan dari ummat yang peduli atas kemajuan agama. Sebagai ummat Islam yang peduli terhadap agamanya tentu kita harus mewujudkan sebuah rumah ibadah (sebuah masjid) yang memiliki sarana yang memadai untuk kenyamanan beribadah.
Ibadah sebagai salahsatu maifestasi kita sebagai hamba Allah Subhanahu Wata'ala untuk memperoleh ridloNya dalam hidup ini. Maka peran dan fungsi masjid disini akan sangat menjadi penting. Tak pelak lagi bagi kaum muslimin yang bertaqwa kepada Allah Subhanahu Wata'ala, bahwa membangun dan memakmurkan rumah Allahtersebut menjadi sebuah kewajiban dimana pun umat islam berada.
Sebagai mana Firman Allah dalam Alquran yang artinya :
“Sesungguhnya yang memakmurkan masjid-masjid hanyalah orang-orang beriman kepada Alloh dan hari kemudian, serta tetap mendirikan sholat, menunaikan zakat dan tidak takut(kepada siapapun) selain kepada Allah, maka merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk orang-orang yang mendapat petunjuk ..(Qs. At-Taubah:18)”
Sunday, July 13, 2008
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment